Senin, 07 Maret 2011

adek kecilku

aku menatapmu dengan senyum bangga. Kau sudah besar ternyata. Adek kecilku yang dulu cengengnya minta ampun kini telah menjadi sosok yang gagah dan membanggakan. Piala yang kau genggam, sebagai awal dari masa depanmu yang cerah, telah membuatku benar2 sadar. kau tumbuh sebagai anak yang baik.

Kini, semuanya terasa terbalik. Dulu, akulah yang kau jadikan sebagai tameng saat takut berhadapan dengan teman2mu yang nakal. Dulu kau itu benar2 penakut. Aku masih ingat saat kau tiba2 melompat dan menabrakku karna takut dengan petir. Selalu ingin ikut kemanapun aku bermain, walau harus ikut2an bermain pemainan perempuan. Kalau aku main masak2an, kau yang jadi pembeli masakanku. Kalau aku main guru2an, kau yang menjadi muridnya. Atau kalau aku main dokter2an, kaulah yang jadi pasiennya. Haha… lucu rasanya mengingat dirimu dimasa itu.

Jauh berbeda dengan sekarang…

Kini, terkadang aku yang merasa minder menjadi kakakmu. Kakak dari seseorang yang dimataku hebat sepertimu. Kakak yang diumur 17 ini masih saja belum bisa kau jadikan tauladan. Justru aku yang harus banyak belajar darimu. Justru aku yang masih harus kau tuntun agar menjadi anak yang baik. Menjadi contoh bagi adek2 yang lain.



Kau benar2 menjadi orang yang hebat, dek. Bahkan sepupumu ingin sekali bisa menjadi orang sepertimu. Selalu bisa diandalkan orang tua, selalu membanggakan dalam pelajaran, selalu bisa menjadi panutan yang baik. Kau benar2 tahu bagaimana menjaga akhlak yang baik itu. terkadang… aku iri padamu, dek. Iri, kenapa aku juga tidak sebaik dirimu? Iri yang membuatku ingin terus memperbaiki diri. Terima kasih, dek…

abi umi bilang, malah aku yang bertingkah layaknya seorang adik didepanmu. Malah aku yang harusnya kau jaga. Malah aku yang membuat mereka lebih cemas ketika berada di luar rumah. Aku yang sekarang terlihat seperti anak kecil didepanmu. Haha… kita sudah bertukar posisi sekarang, dek…

aku bangga. Teteh bangga padamu, dek. Kau tumbuh sebagai calon pemimpin yang baik. Jalanmu kedepan masih sangat panjang, masih banyak prestasi yang bisa kau ukir dalam setiap pijakan langkahmu nantinya. Berjuanglah dek… walau aku, sebagai kakakmu kini jauh tertinggal darimu. Tapi karna kau laki2, kau memang harus terus berada didepanku. Berada didepan adek2 yang lainnya.

Adek kecilku sudah besar… tapi bagiku, kau masih tetap akan menjadi adek kecilku yang dulu. Tak akan berubah sayangku padamu, juga pada adek2 yang lainnya.
Walau tak pernah aku ucapkan, tapi aku akan terus menyayangimu, akan selalu merasa bangga memiliki adek sepertimu. terima kasih ya Rabb... telah menjadikannya sebagai adekku. :)

"adek kecilku" bareng adekku yang paling kecil


Read More »»