Jumat, 30 Desember 2011

sahabat, aku rindu!

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………

Aku kangen! Mendadak malam ini rasa itu seperti akan meledak. Aku rindu berada di tengah-tengah hangatnya sahabat2 yang lama tak bersua. Mendadak ingin melihat tawa mereka, mendadak ingin mendengar suara mereka, mendadak ingin melihat mereka! Akhirnya aku bongkar lah fesbuk mereka satu persatu. Niat ingin bisa mengobati rindu, tapi justru malah sebaliknya. Hey, I really really really miss you, guys! :(

Ocha, iwat, itok, ajim dan meil!

Hah, masing-masing sudah menempuh jalan menuju masa depan yang berbeda. Berjauhan. Terpisah oleh jarak dan kesibukan masing-masing. Yang kini membuat kita jadi tak sempat untuk saling bertanya kabar. (bahkan sekedar untuk saling bertanya kabar pun tak sempat!). aaaaaaaa…. Rasanya ingin menangis malam ini. Semua memori pahit manis asem asin tentang kalian menghunjamku. Yang sekarang membuatku ingin bisa berlari kembali ke masa lampau. Bertemu kalian!

Entah bagaimana dengan kalian, teman2..

Aku mungkin belum termasuk ke dalam daftar teman spesial bagi kalian. Tapi.. rasanya ingiiin sekali, aku ingin sekali kalian pun bisa merasakan rindu yang sama. Tentang waktu yang berputar perdetiknya bersama kalian. tentang semua kekonyolan dan hal2 bermanfaat yang kita alami bersama. Tentang perjuangan kita, tentang lelah kita yang sama, tentang persahabatan kita! Tentang sejarah dan kenangan masa SMA yang kata orang adalah masa yang paling indah..





Sesak. Rasanya bisa sampai menyesakkan begini. Semua ekspresi wajah kalian satu persatu membayangi malamku. Saat kalian tertawa, saat panik, saat lelah, saat kalian merasa tertindas(?), saat kalian kesal, semuanya. Ocha yang paliiiiiiiiing care di antara yang lain dan mudah mengerti perasaan orang, murni yang selalu bisa menjadi pengadem suasana yang bagiku selalu membawa “kantung tertawa” untuk bisa di bagi-bagikan ke orang2, itok yang terkenal dengan “slowmotion”nya dan sifat tenangnya walau disaat panik, ajim yang kemana-mana selalu membawa wajahnya yang ketika orang melihatnya, rasanya selalu ingin diajak ribut (haha), dan meil yang entah kenapa belakangan menjadi alay tak tertahankan (ada issu kalau sekarang mail cool. Hee?).

Aku simpan rapi-rapi, semua memori tentang kalian. memori berharga yang tak boleh hilang.

Apa ada waktu di masa depan, yang bisa membuat kita kembali merasakan hangat yang dulu? Aku yakin pasti ada. Pasti! Bahkan jika itu adalah di surga. Karena aku yakin, kita akan sama-sama membawa rajutan ukhuwah ini sampai ke sana. Allah yang telah mempertemukan kita, merekatkan kita dengan cintaNya, mengakrabkan kita di jalanNya.

Aku tahu aku tak boleh cengeng. Kita sudah punya jalan sukses masing-masing. Menuju muara yang sama. Aku tahu, aku harus terus bersemangat! Karena semakin cepat aku berjalan, semakin cepat aku sampai di muara itu, di tempat tujuan itu, di mana aku akan bertemu dengan kalian.

Mungkin usia akan mengaburkan ikatan kita. Ketika orang-orang yang baru kita temui di kehidupan mendatang, memenuhi seluruh perhatian kita. Yang mungkin membuat kita menjadi terlupa masa-masa indah dahulu. Tapi… aku yakin ikatan hati kita tak akan pernah akan pudar. Karena ikatan kita, adalah ikatan hati. Ikatan kenangan yang indah. Ikatan kebersamaan yang hangat.

Kalian terlalu berharga untuk di lupakan, teman..

Aku berharap, ketika kita teringat masa-masa SMA yang pernah kita lewatkan, maka kebersamaan kita inilah yang terbayang dalam benak kita..

I really miss you, guys :)
Read More »»

Selasa, 27 Desember 2011

KSH, I found a new family there :)

Aku mengenal mereka baru beberapa bulan ini. Dari namanya, KSH (kelompok studi herpetologi) sudah jelas kalau dari sini aku bisa mengenal macam2 binatang herpet : reptil dan amfibi. Dari dulu, aku selalu merasa tertarik ketika menonton acara “discovery channel” yang kebanyakan menampilkan kehidupan binatang-binatang herpet : buaya, ular.. dll. Waaa, rasanya benar-benar menjadi biolog sejati B)

Ehm.. sebenernya bukan hanya karna ingin banyak mengenal macam-macam herpet saja alasanku bergabung dengan KSH. Tapi terlebih karena aku melihat KSH adalah keluarga yang hangat.

Kocak, hebring, kemana-mana penuh tawa. Haaah.. aku bisa melupakan segala galau dan penatku ketika berkumpul bersama rakyat melata. Rakyat melata : yang kami sebut sebagai anggota KSH (termasuk aku). Dan rumah KSH, yang disebut Liang.

Umi-ku awalnya kaget, ketika pertama kali mendengar keinginanku untuk bergabung dengan kelompok studi yang kerjanya mempelajari dan mengakrabi hewan-hewan melata yang kebanyakan ditakuti orang. Ular.. buaya, kadal. Mungkin kura2 atau amfibi yang terlihat lebih ramah. Umi bilang, “masak yang takut ama kecoa malah main2 ama ular??” haha.. aku sendiri entah kenapa. Sebelumnya gak pernah terpikir akan akrab dengan ular disini. Apa itu berarti aku udah berani dengan kecoa?? *ooo… tentu aja gak. XD

Ada satu prinsip di KSH, hmm.. entah prinsip atau apa ini namanya. “teman sejati adalah teman yang pertama kali menertawakan temannya yang sedang kesusahan.” Haha. Ini terbukti ketika salah satu dari anggota KSH yang terjatuh, separah apa pun jatuhnya, yang kita lakukan pertama kali adalah tertawa. *heleh…

Senior-senior bilang, penyakit “hebring kemana-mana” ini akan terus menular ke generasi penerus. Kami, mungkin, yang sekarang masih suka malu-malu, masih polos dan lugu, masih suka enggan dan segan dengan senior2nya, lama-lama bakal ikut tertular kehebohan dan kekocakannya. Hoho.. pastinya penasaran sekocak apa dan seheboh apa kami kalau sudah berkumpul kan? Yah.. tapi sayangnya, aku ga bisa menceritakannya. Karena semua hal kocak yang terjadi itu terlalu kocak untuk diceritakan. #haha. Apa2an sih.. -,-

Terutama ketika berhadapan dengan ketua KSH-nya sendiri, yang akrab di panggil dengan mas itong. Kita harus siap kalau perut ngedadak mules karna kebanyakan tertawa. #wala…wala.. XD. Tapi mas itong hanyalah salah satu oknum yang menjadi penyebab tawa di KSH.

Awalnya aku agak takut2 untuk memilih kelompok studi ini. Padahal masih ada kelompok2 studi yang lain, seperti BIOSC misalnya, yang mungkin lebih cocok denganku karena kelompok itu menekuni tentang anggrek. Belum lagi lingkungan hebring KSH yang sebenarnya terasa ‘baru’ bagiku yang lebih terbiasa berada di lingkungan rohis. Tapi setelah semuanya terjalani.. ternyata aku bisa enjoy disini. Tentu saja, aku tidak boleh lupa dengan prinsip ke-rohis-anku *halah, emang ada? :O yang tetap harus bisa menjaga diri. Berbaur bukan berarti membaur. Aku harap, saat ilmu-ku bisa jauh lebih banyak lagi dari yang aku punya sekarang, KSH bisa jadi ladang dakwah bagiku. Dakwah dengan cara ‘khusus’. Hehe..

Semoga aku bisa berarti di KSH ini. Dan semoga ilmu yang aku dapatkan dari KSH bisa aku terapkan dalam keseharian-ku. lumayan untuk menunjang kuliahku sendiri. Dan semoga, aku justru bisa menjadi lebih baik saat berada di tengah-tengah mereka. 

KSH JAYA! KSH! :D

Foto2 bersama keluarga baru : 


we are KSH family. kami adalah rakyat melata!
habis diklat lapangan :D

the biggest frog that i have ever seen! >_< katanya masih ada yang lebih gueedee lagi. ini di temuin pas sampling diklat. *ah.. jaket itu..


agenda pelepasan tukik (bayi penyu) di Pantai Trisik *unyu2 kaaan? >__<


keluarga(?) pertamaku di KSH. her name is momo. hehe. ini ular ptyas mucosus *kalo ga salah ding.. :D









Read More »»

Senin, 19 Desember 2011

Tashiru – maaf untuk berpisah

Kau tahu tentang hatiku yang tak pernah bisa melupakanmu
Kau tahu tentang diriku yang selalu mengenangmu selamanya
Kini kusadari Bahwa semua itu
Adalah salah, juga keliru
Akan membuat hati menjadi ternodai


Reff..
Maafkanlah segala khilaf yang tlah kita lewati
Tlah membawamu kedalam jalan yang melupakan tuhan
Kita memang harus berpisah
Tuk menjaga diri
Untuk kembali arungi hidup
Dalam ridho ilahi

Kutahu bahwa dirimu
Mendambakan kasih suci yang sejati
Kuyakin bahwa dirimu
Merindukan kasih sayang yang hakiki

Kini kusadari Bahwa semua itu
Adalah salah, juga keliru ooo
Akan membuat hati menjadi ternodai

Back to reff.
Dan bila takdirnya kita bersama
Pastilah Allah akan menyatukan kita..

Back to reff
Read More »»

Rabu, 02 November 2011

galau -___-

Jogja yang belakangan berawan, hujan. Terkadang mengajak hati untuk bergalau ria. Teringat hangatnya kampung halaman, teringat abu-abunya masa lalu, terpikir masa akan datang yang masih penuh dengan tanda tanya. Saat-saat seperti ini, kadang masalah sepele pun bisa membuat hati susah. Hah, perasaan-perasaan seperti ini, yang kata orang wajar dialami anak muda, sungguh tidak mengenakkan.




Akhirnya jatuh pula lah butir-butir bening dari sudut mata ini. Saat hujan mengguyur deras atap kosan, saat semuanya sepi.

Ini bukan sekedar homesick. Entah apalah, yang belakangan mengusik pikiran ini. Kini aku terbiasa, tertawa ceria saat bertemu teman-teman di kampus. Namun menangis sendiri ketika menjelang malam di kosan. Hah, cengeng -.-“

Seharusnya kau sadar, zhr!

Ada orang-orang jauh disana, yang mencintaimu, yang menunggumu pulang membawa kebanggaan. Bukan cerita-cerita galau yang murahan. Apa kau lupa adanya kesabaran?? Apa kau lupa perjuangan orang tuamu jauh di seberang pulau sana untuk menyekolahkanmu?? Apa kau lupa dengan adik-adik yang selalu merindukan kepulanganmu??

Yak. Hati ini memaki pemiliknya. Ketika hal ringan kuanggap berat untuk kuhadapi, maka hati ini akan mempertanyakan kemana janji dan tekad yang telah aku buat sebelum melangkah kesini. Jika datang ke sini hanya untuk menyerah, kenapa bukan dari awal saja?

Jangan cengeng, zhr. UTS kini di depan mata. Jika kau ingin membalas peluh orangtuamu dengan kebahagiaan, kau tau apa yang harus kau lakukan kan?

Ayo semangat, ayo kuliah, ayo fokus, ayo belajar, ayo bersabar!

3.3! berkat seseorang, angka keramat ini bisa menjadi semangat untukku. Terima kasih, ayo sama-sama berjuang! :)
Read More »»

Jumat, 23 September 2011

Because I miss you – Yonghwa oppa :)

늘 똑같은 하늘에 늘 같은 하루
neul ttokgateun haneure neul gateun haru
 그대가 없는 것 말고는 달라진 게 없는데
geudaega eomneun geot malgoneun dallajin ge eomneunde
 난 웃고만 싶은데 다 잊은 듯이
nan utgoman sipeunde da ijeun deusi
 아무일 아는 듯 그렇게
amuil aneun deut geureoke
웃으면 살고픈데
useumyeon salgopeunde

그리워 그리워서 그대가 그리워서
geuriwo geuriwoseo geudaega geuriwoseo
매일 난 혼자서만 그대를 부르고 불러봐요
maeil nan honjaseoman geudaereul bureugo bulleobwayo

보고파 보고파서 그대가 보고파서
bogopa bogopaseo geudaega bogopaseo
이제 난 습관처럼 그대 이름만 부르네요
ije nan seupgwancheoreom geudae ireumman bureuneyo
오늘도
oneuldo

난 보낸줄 알았죠 다 남김없이
nan bonaenjul aratjyo da namgimeobsi
아니죠 아니죠 난 아직 그대를 못 보냈죠
anijyo anijyo nan ajik geudaereul mot bonaetjyo

그리워 그리워서 그대가 그리워서
geuriwo geuriwoseo geudaega geuriwoseo
매일 난 혼자서만 그대를 부르고 불러봐요
maeil nan honjaseoman geudaereul bureugo bulleobwayo

보고파 보고파서 그대가 보고파서
bogopa bogopaseo geudaega bogopaseo
이제 난 습관처럼 그대 이름만 부르네요
ije nan seupgwancheoreom geudae ireumman bureuneyo
오늘도
oneuldo

하루하루가 죽을 것만 같은 어떻게 해야 해요
haruharuga jugeul geotman gateune otteoke haeya haeyo


사랑해 사랑해요 그대를 사랑해요
saranghae saranghaeyo geudaereul saranghaeyo
말조차 못하고서 그대를 그렇게 보냈네요
maljocha motagoseo geudaereul geureoke bonaenneyo


미안해 미안해요 내말이 들리나요
mianhae mianhaeyo naemari deullinayo
뒤늣은 내 고백을 그댄 들을 수 있을까요
dwineuseun nae gobaegeul geudaen deureul su isseulkkayo
사랑해요
saranghaeyo
.
TRANSLATION
.
Always under exactly the same sky, always exactly the same day
Other than your not being here, there’s nothing different at all


I just want to smile, want to forget everything
Just like absolutely nothing has happened, smiling to live my days
 

Miss you, miss you so much, because I miss you so much
 

Everyday all by myself, calling and calling you
Want to see you, want to see you, because I want to see you so much
Now it’s like I have this habit, keep calling out your name
 

It’s the same today I thought I’d let go, not leaving anything behind
No, no, now I still can’t let you go
 

Miss you, miss you so much, because I miss you so much
Everyday all by myself, calling and calling you
 

Want to see you, want to see you, because I want to see you so much
Now it’s like I have this habit, keep calling out your name 

It’s the same today
 

Everyday, everyday, it feels like I’m gonna die, what should I do?
 

Love you, love you, I love you
I hadn’t even spoken the words, I just let you go
 

Sorry, sorry, do you hear my words
My late confession, can you hear it
I love you.

Read More »»

Celoteh gaje

Karma. Aku menyebut ini sebagai karma. Ya… mungkin ini yang harus aku rasakan agar bisa mengerti perasaan orang lain. Cukup pilu dan berlinang air mata ternyata. Selama ini aku selalu berpikir, apa rasanya menjadi ‘mereka’? sedihkah? Tabahkah? Bisakah mereka melupakan tanpa merasa tersakiti?

Pertanyaan demi pertanyaan itu kini separuhnya bisa terjawab. Terjawab oleh memar-memar hati yang kini aku rasakan. Luka yang sebenarnya aku sendiri yang membuatnya. Seperti luka ‘mereka’, luka yang mereka buat sendiri. Memar, tak berdarah namun tetap saja terasa ada yang sakit bila tersentuh. Ah, hati ini lemah sekali.

Aku yakin, setiap luka selalu ada obatnya, setiap duka selalu ada akhirnya, setiap pilu selalu ada ujungnya. Tak akan selamanya begini, kan? Mungkin memang butuh waktu. Entah sampai kapan. Tapi segeralah, segeralah luka ini sembuh. Luka dari AKU yang bodoh.

Ternyata beginilah sesaknya. Melihat kenyataannya yang ternyata tak semanis kesan pertama. Aku telah terjebak bahkan pada langkah awalku. Benar-benar masuk perangkap halus ini. Perangkap yang menyebalkan ini. AKU yang bodoh! mudah percaya pada penglihatan pertama. Mudah meyakini pada kesan pertama.

Semua yang susah payah aku rangkai, hampir lebur begitu saja. Hanya karena beberapa hari yang aku lalui ini. Beberapa hari?! Sungguh aku merasa menjadi manusia BODOH.
Berjalan di tanah yang sama, memandang langit yang sama. Namun ternyata berbeda dunia.. duniaku tak pantas menjadi dunia itu. Tak boleh menjadi dunia ‘itu’. Karena itulah… sesekali dalam helaan nafasku, aku berharap dunia ‘itu’ yang nantinya perlahan akan berubah. menjadi dunia yang sama dengan dunia yang aku pijak ini.

Walau itu terlihat hanya mimpi belaka. Sulit, pastinya akan sulit. Dunia yang berbeda akan sulit untuk berputar bersama. Berotasi beriringan. Tidak mungkin karena itu akan sangat sulit.

Jadilah aku hari ini, berusaha berkutat hanya di dunia yang kondusif untukku ini. Berusaha untuk tidak mengintip dunia yang membuatku merasa perih itu. Karena di dunia itu aku menemukan hal yang tidak ingin aku temukan. Jadi aku berharap, dunia itu pun tak usah lagi peduli pada apa yang aku lakukan. Tak perlu lagi mengajakku bicara, tak perlu lagi membuatku merasa hangat.




Don’t treat me like a little pussy, please. Karena aku bukan kucing kecil yang butuh di kasihani. Biarkan aku, dengan duniaku sendiri.
Read More »»

Welcome, eighteen :)

6 sepetember lalu. 2011. [baru sempat posting >__<]





ini tahun baru-ku. dimana aku, delapan belas tahun yang lalu, di takdirkan untuk lahir dengan selamat. Alhamdulillaaah :) happy birthday, zhr!

aku tahu dan paham, usia ini usia yang amat sangat labil. dikatakan dewasa, usia ini belum dewasa. Dikatakan anak2, usia ini sudah tak pantas lagi di sebut anak2. Usia pembelajaran, usia pendewasaan, usia kepompong. Hah, cepat sekali rasanya..

rasanya baru kemarin, aku menjadi kanak2. Merasa girang saat di belikan mainan, bersorak sorai ketika diajak ke kebun binatang, berlari-lari ketika di suapi makan oleh ummi, merajuk2 minta di gendong pada abi. Hmm, semuanya terasa baru kemarin. Baru kemarin aku mengalami itu semua. Tapi, pada kenyataannya, aku sudah berdiri di atas angka delapan belas.

hari ini, hari ulang tahunku. Yang aku tahu, hari ini adalah hari, dimana aku akan mengemban amanah yang lebih besar lagi. Hari dimana aku harus bisa menjemput kata ‘dewasa’ itu. Memaknainya dengan pemikiran yang bukan lagi kanak2, juga menjadikannya sebagai kepribadian. Hari dimana aku harus mengurangi kadar egoisme yang aku miliki saat menjadi anak2. Yah, mungkin aku belum dewasa, tapi hari ini, aku harus berusaha menjadi dewasa. Menjadi orang yang lebih lapang hati, menjadi orang yang lebih pengertian pada setiap hal di sekitarku, menjadi orang yang lebih berbakti pada orang tua, menjadi orang yang lebih rajin lagi dalam beribadah. Dan harus menjadi kakak, yang bisa menjadi panutan bagi ke-lima adekku di rumah..

yang aku tahu.. hari ini adalah hari, dimana langkahku semakin dekat dengan stasiun terakhir. Ajal. Mungkin keretaku kini masih terlihat baru, penuh semangat muda. Tanpa lecet, dan belum banyak noda. Tapi tak ada yang tahu, jika suatu saat, keretaku yang terlihat masih baru ini akan berhenti tiba2. Ya, aku semakin dekat dengan hari itu. Entah kini aku mendekati surgaNya, ataupun nerakaNya *audzubillah.. aku berharapa, Allah terus membimbingku tetap bertahan di jalan surgaNya walau banyak liku. Dan aku berharap, jikalau kereta-ku harus berhenti, semoga saja berhenti di tempat yang baik. Amiin >_< 

ada yang sedikit berbeda dengan tahun ini. Di hari ini, aku merenung sendirian di kamar kosan yang sepi. Teman satu kos-ku sudah tertidur semua. Jauh, jauh dari keluarga-ku di Kota Padang sana… jarak beribu2 kilometer memisahkan kami beberapa hari lalu. Tanggal 1 september, aku menginjakkan kaki di Kota Jogjakarta untuk menuntut ilmu. Untuk menjalani peran sebagai mahasiswi. Dan ini, adalah salah satu amanah yang akan aku emban di umur delapan belas ini. semoga.. amanah ini bisa aku jalankan dengan baik. 

Semoga, di usia ini, aku bisa menghilangkan galau2 tidak jelas yang hanya bisa menurunkan keimananku. Dan semoga, di usia ini, aku menjadi insan yang jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Amiin, ya Allah.. >_<
Read More »»

Jogja

Jogja. Tanpa terasa langkahku sudah tiba di kota ini. Tanggal 1 september lalu. Banyak hal yang ingin aku ceritakan, menulisnya dalam untaian kata, dan mempostingnya disini. Tapi ternyata, kehidupan di awal kuliah yang benar-benar sibuk itu membuatku tak sempat menuliskannya. Ditambah lagi dengan kosan yang belum memiliki jaringan internet. Aku merasa ribet kalau harus ke warnet. Hehe.

Jadi, inilah cerita singkat itu… :)



Berawal dari langkah-langkah beratku di Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Hati rasanya berembun saat itu. Membayangkan bahwa, butuh waktu yang cukup lama untuk bisa melihat semua tingkah polah adek-adekku. Melepas peluk hangat kedua orang tuaku. Membawa restu mereka ke seberang pulau. Hah, setiap orang memang harus dewasa. Dan mungkin inilah langkah awal untuk menjadi dewasa itu.

Menangislah sebentar saja. Ya, sebentar saja, lalu hapus air mata itu. Ada dunia yang harus aku arungi, dan karena itulah aku harus menjadi kuat bagaimanapun caranya. Aku yakin mereka, orang-orang yang aku cintai ini, akan baik-baik saja. Karena itulah aku juga harus merasa baik-baik saja. Harus kuat meraih mimpi, yang juga mimpi mereka.

Yah, hanya dalam hitungan jam. Kakiku sudah mendarat di tanah jogja. Masih ada sedikit embun saat itu. Baru saja melangkah, hatiku sudah merindu pada rumah. Dalam diam ku tatap setiap sudut jogja yang bisa ku lihat. Semuanya seperti meneriaki-ku saat itu. “semangatlah, zhr! Kau harus berjuang untuk mimpi2mu!” gemuruhnya. Memenuhi dadaku yang sebelumnya terasa hampa.

Yap, yap.. aku harus kuat. Tidak lagi menjadi gadis kecil yang dulu sering merengek minta di gendong ummi. Atau yang dulu selalu ngambek setiap abi nyanyi karena waktu kecil aku tidak suka abi bernyanyi. Haha.
Menjadi anak kosan, menjadi mahasiswa baru yang mengikuti ospek, duduk di bangku kuliah. ini juga adalah salah beberapa dari mimpi2ku dahulu. Jika ini bisa kuwujudkan, InsyaAllah, mimpi2 lainnya pun akan aku susul!

Biologi UGM. Semoga aku bisa jadi yang terbaik. semangat! >_<
Read More »»

Sabtu, 13 Agustus 2011

this is me


“This is me. Maaf kalau mengecewakan. Karna saya tidak sebaik yang anda pikirkan.”

Kalau bertanya pada nurani setiap orang, tidak ada orang yang tidak ingin menjadi “orang yang lebih baik”. Sekalipun itu penjahat, selagi ia masih manusia, nuraninya akan selalu menginginkan kebaikan. Begitu juga aku. Aku selalu ingin menjadi orang yang lebih baik. Walau mungkin usahaku untuk menjadi yang lebih baik itu terlihat sia2 di mata orang lain. Tak apa, cukup Allah saja yang tahu.. :)

aku bukannya marah… hanya saja, entah kenapa aku hanya bisa diam menghadapimu, teman. Mendengar penilaianmu terhadapku selama ini. Ah, sudah berapa lama kau memendam rasa tidak tahan terhadapku itu? Rasa yang terdengar olehku hampir sama dengan rasa muak. Hingga dengan begitu saja kau meremove-ku dari daftar temanmu. Sebegitu menjijikannya kah aku?

Kata2mu yang menyinggung tentang akhlaqku itu begitu manis, teman. :)
hingga aku tidak dapat merasakan apa2 saat membacanya. Hanya senyum, tertawa kecil. Hambar, ah.. mungkin aku merasakan sakit. Tapi aku bisa menerima kenyataan itu. Kenyataan, “bahwa di dunia ini tidak semua orang bisa menerimamu.” Dan aku bisa menerima, kalau ternyata dirimu tak bisa menerimaku, teman.

Seolah2 mengecapku seperti orang yang tidak mau menjadi lebih baik. Yang tidak bisa menjaga akhlaq muslimah itu seharusnya seperti apa. Ah, hanya kesalahan kecil bagi banyak orang, tapi dirimu menganggap itu adalah sesuatu yang fatal. Setidaknya, aku merasakan dirimu menatapku demikian. Seolah2 mempertanyakan, akhwat macam apa aku ini?

aku tahu aku bukan orang sempurna. Aku juga merasa tak pantas disebut akhwat. Jangan sebut aku akhwat, teman. Sebutan itu, entah kenapa sekarang2 ini seolah2 menjadi suatu gelar atau apalah. Salah sedikit, akan mencoreng sebutan “akhwat” itu. Aku juga tak mengerti mengapa. Aku hanya ingin disebut dengan muslimah. Muslimah, ya.. cukup muslimah saja. yang masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Dan, yah, kau tidak perlu tau bagaimana aku belajar, teman.

Hanya satu hal yang aku minta. Berhentilah menuntut kesempurnaan. Berhentilah memaksakan orang untuk bisa menjadi “baik” sesuai standarmu itu. Aku tahu dan paham, standar “baik”mu itu sungguh subhanAllah.. tapi mengertilah.. tak semua orang bisa menjadi apa yang kau inginkan. Masing2 orang pun punya standar “baik itu bagaimana” masing2. Asalkan tidak melenceng dari agama yang amat kita banggakan ini. Iya kan?

Ah, tapi.. tetap saja. Sudahlah, sepertinya tak ada gunanya. Kau sudah menilaiku seperti orang yang salah langkahnya. Tak apa, aku terima itu. Tapi.. mungkin aku akan tetap berada dalam langkahku ini. Aku tidak bisa mengikuti langkahmu itu. Maaf aku tidak bisa. Maaf karna aku mengecewakanmu, sementara kau berharap lebih dariku. Tidak bisakah kau hanya terima aku apa adanya sebagai teman?
Read More »»

Minggu, 07 Agustus 2011

Hyun Bin - Than Man (Geu Namja) lyric + eng translation

han namjaga geudaereul saranghamnida
geu namjaneun yeolsimhi saranghamnida
maeil geurimjacheoreom geudaereul ttaradanimyeo
geu namjaneun useumyeo ulgoisseoyo

eolmana eolmana deo neoreul
ireoke baraman bomyeo honja
i baramgateun sarang i geojigateun sarang
gyesokhaeya niga nareul sarang hagenni

jogeumman gakka i wa jogeumman
hanbal dagagamyeon du bal domangganeun
neol saranghaneun nan jigeumdo yeope isseo
geu namjan umnida

geu namjaneun seonggyeogi sosimhamnida
geuraeseo utneun beobeul baewotdamnida
chinhan chinguegedo motaneun yaegiga manheun
geu namjaui maeumeun sangcheotuseongi

geuraeseo geu namjaneun geudael
neol sarang haetdeyo ttokgataseo
tto hanagateun babo tto hanagateun babo
hanbeon nareul anajugo gamyeon andoeyo

nan sarangbatgo sipeo geudaeyeo
maeil sogeuroman gaseum sogeuroman
sorireul jireumyeo geu namjaneun oneuldo
geu yeope itdeyo

geu namjaga naraneun geol anayo
almyeonseodo ireoneun geon anijyo
moreulkkeoya geudaen babo nikka

eolmana eolmana deo neoreul
ireoke baraman bomyeo honja
i babogateun sarang i geojigateun sarang
gyesokhaeya niga nareul sarang hagenni

jogeumman gakkai wa jogeumman
hanbal dagagamyeon du bal domangganeun
neol saranghaneun nan
jigeumdo yeope isseo geu namjan umnida

Translate

One man loves you
That man loves you wholeheartedly
he follows you around like a shadow everyday

That man is laughing and crying

Just how much…how much more do I have to gaze at you alone
This love that came like the wind
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer…a little more
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you am next to you now
That man is crying.

That man is timid
So he learned how to laugh
That man has many stories that he can't even tell his best friend
So his heart is full of tears
That's why, That man
You, he loved you
Because you are just same as him
Yet another fool, yet another fool
Can't you hug me before you go?
I want to receive love, baby
Everyday in my heart,
Just in my heart,
I shout and
That man is next to her even today.

Do you know That man is me?
You're not pretending that you don't know, right?
You really don't know cause you're a fool.

Just how much... how much more do I have to gaze at you alone
This love that’s like a fool
This beggar-like love
If I continue this way, will you love me?
Just come a little nearer...a little more...
If I take one step closer to you, then you take two steps back
I who love you is next to you now
That man is crying.

Read More »»

Jumat, 05 Agustus 2011

Bocah-bocah itu..

hah, tinggal 26 hari lagi. Sebelum aku berangkat menuju kota impian *jiah. Ditiket tertulis tanggal 1 september aku akan berangkat. Meninggalkan Kota Padang yang nantinya pasti akan hampa tanpa aku. Haha. Juga, meninggalkan adek2ku.. yang nakal, ribut, kadang nyebelin, tapi ngangenin itu.

Mereka! Merekalah yang nantinya bakal bikin aku ngerasa homesick. ‘heimweh’ kalo kata orang jermannya. Pagi yang ribut, karna semuanya sibuk untuk berangkat ke sekolah. Adek ketigaku yang kehilangan kaus kaki lah, adek ke-empatku yang bukunya belum disiapin lah, atau adekku yang TK yang belum selesai2 juga sarapannya padahal yang jemput sudah datang. Belum lagi kalau nanti ada adekku yang lupa bawa bekal. Hah, repot.. -.-“

Itu baru pagi hari. Kalau mereka udah pulang sekolah apalagi. Jangan berharap bisa menikmati sore hari dengan tenang, sambil minum teh atau apalah. Karna sore2 dirumahku itu berisiknya ampuuun. Adek2ku yang selisih umurnya itu gak terlalu jauh, bakal mengajak teman2 seumuran mereka main di teras rumah. Yang kelompok cewek main masak2an, yang cowok main pedang2an. Itu semua di teras rumah. Hasilnya, rumahku bakal terlihat seperti rumah panti asuhan idaman yang ceria. *halah.. rame, rame banget. Mungkin hanya sesekali sore dirumah bisa tenang, saat geng2 kecil itu berpindah lokasi ke rumah yang lain.

Saat malam, keributan yang tercipta lain pula. Hanya masalah sepele, seperti rebutan pensil saat mereka mengerjakan PR atau apalah, tapi bisa membuat rumah ini begitu semarak. Rebutan channel TV, sampai rebutan bantal saat mau tidur. Semuanya, hampir semua kegiatan yang mereka lakukan itu diwarnai dengan “rebutan”. Ribut, berisik. tapi.. sekarang aku merasa, rasanya hidup bakal terasa sepi tanpa keributan2 itu.

punya adek banyak apa gak repot? Ya pasti repotlah. Apalagi aku anak pertama. Apa mereka gak mengganggu masa2 belajarmu? Dibilang gak mengganggu, ya gak bisa juga. Siapa sih, yang gak terganggu dengan keributan2 itu? Kadang aku juga merasa sakit kepala melihat tingkah polah mereka. Tapi, yah, itulah aku. Maksudku.. “aku” tanpa mereka itu bukanlah “aku”. Aku merasa kurang lengkap tanpa mereka. Merekalah yang sudah mewarnai hidupku selama ini. Warna-warni, kadang tak jelas apa warnanya. Mengisi buku harianku, walau kadang hanya coret moret yang mereka torehkan disana.

Punya adek lima, itu kebanyakan? Yah, bagi yang gak terbiasa mungkin merasa demikian. Aku.. melihat mereka satu persatu sudah mulai tumbuh besar, dengan karakter khasnya masing2 itu, malah jadi merasa kurang. Ada kebahagian tersendiri memiliki mereka. Rumah ini jadi tak pernah sepi. “ceria” walau selalu gaduh. “lucu” walau selalu mengganggu. Semua yang mereka lakukan, menjadi memori2 hangat yang tersimpan rapi dalam otakku. Yang akan selalu membuatku tersenyum, apabila kembali memutar memori2 itu, terutama saat aku berada disebrang pulau nanti.
Aku bersyukur memiliki ayah seperti abi. Punya anak enam, pengeluaran dipastikan akan bengkak. Tapi abi tak pernah menyerah, membiayai kami untuk sekolah setinggi mungkin. Untuk bercita2 menjadi orang besar, menjadi ilmuwan besar, dokter, dsb. Terima kasih, bi :)

Ah, nanti kalian pasti bakal kangen “teteh ros” kalian ini. Haha. Mereka menyebutku teteh ros, karna mereka bilang aku ini seperti ‘kak ros’ yang main di film upin dan ipin. *dasar bocaah.. -.-“
kalian pasti kangen saat tak ada lagi yang mengomeli kalian ini itu, kalian juga pasti akan kangen masakan teteh yang tiap hari kalian makan itu. Saat kalian sedang berkumpul, pasti juga merasa kurang lengkap tanpa teteh disana.. iya kan? [GR banget..]

Maafin teteh, kalau selama ini belum bisa jadi kakak yang baik untuk kalian.. belum bisa jadi tauladan yang baik. Di sebrang pulau itu, teteh bakal berjuang untuk kalian. Kalian lah yang bakal menjadi alas an teteh untuk tidak menggalau saat kuliah. kalianlah yang nanti akan menjadi penyemangat teteh. Makasih ya, adek2ku.. bandelnya kalian, sudah mewarnai hari2 teteh.

love you all.. :-*
Read More »»

Rabu, 27 Juli 2011

hari PENGUMUMAN itu..

Ehem. Wewh, udah lama juga gak bikin postingan! Haah, padahal ini isi kepala pengen meledak. Banyak hal yang terjadi belakangan ini. Eh, gak banyak ding. Tapi, cukup menjadi titik balik hidupku kedepannya..

SNMPTN. Yap! Sebulan yang lalulah kira2.. hasil dari ujian keramat itu di umumkan. Hiiiy, asli tegangnya aku saat itu. Rasanya gemanaaa ghetoh. Kapok ngerasainnya. Sesak napas dari H-3 sampai di hari H pengumuman. Ternyata bener, bisa mupeng kita di hari menjelang pengumuman itu. Lebih panik, lebih stress dibanding dengan pas menghadapi ujiannya itu sendiri.

H minus berapa ya? Hmm.. H-2 mungkin. Aku mendapat kabar mengenai bocoran hasil snmptn itu. Dari seorang teman yang katanya punya om yang ikut menjadi panitia SNMPTN. Hasil, boleh bocor dong? Hehe. Asal bukan soal ujian itu.. percaya gak percaya, temenku itu gak mungkin bohong. Maksudku.. dia gak mungkin bohong untuk mengerjai aku-yang saat itu sedang mupeng sangat- hanya untuk kesenangannya sendiri. Kalau itu emang bohongan, sungguh, sangat gak lucu. Hasil yang dikabarkan oleh temen aku itu… eng,ing,eeng~ ah, ntar juga tahu. Tapi yang jelas, saat itu aku masih belum mau percaya sepenuhnya. Terus saja tawakkal dan berdoa, sampai hari pengumuman itu bener2 ada di depan mata.. >.<

dan, tanggal 29 juni itu tiba~ hiiiiiy… umiiiiii… rasanya gak karuan! Pengen teriak. Ah, tapi kalau di inget2 lagi, sensasi rasa tegang di hari itu, rasanya asyik juga. Tentu kalau hasil yang keluar sesuai ama harapan. Hehe

sore hari, mungkin karna aku letih, capek pikiran dan capek hati. Setelah sebulan galau, dan saat semakin dekat dengan harinya aku galau-extra. Akhirnya aku tertidur. Padahal katanya hasil itu keluar jam lima sore. Tapi aku tertidur selepas ashar. Hah.. ntah mimpi apa aku sore itu >.<  

berawal dari kagetnya aku pas hape yang aku genggam sambil tidur itu bergetar. Hoo… ada yang nelpon. Tapi, hah! Mataku tiba2 langsung terjaga.. seorang rektor kampus menelponku! *hah.. mimpi..
gak ding. Yang benernya, salah seorang senior menelponku. Dengan perasaan H2C –harapharapcemas- aku mengangkat telpon itu.

ah, telpon singkat saja kok. Tapi.. bikin aku ngerasa kayak terbang.. *halah.

“selamat yo, anda lulus di pilihan pertama..”

katanya disebrang telpon. Wh… wh, what? Serius kah?? Beneran nii? Hah? Iyaaa??
huaaaaa…

terpekiklah saya saat itu juga. Terhuyung aku*karna baru bangun tidur* menghampiri laptop dan membuka situs hasil SNMPTN. Eh, tak bias dibuka. =.=
kayaknya lagi rame yang buka situs itu. Ya iyalah, dan, ya sudahlah.. mungkin ntar malem aku baru bisa melihat pengumuman itu dengan mataku sendiri.

yang jelas.. kabar valid itu, haaaaah… bener2 membuatku lega tak tertahan. Ya Allaaaaaah >.< 

syukraaaaaan >.< aku sujud syukur. Ternyata ini rasanya lega, saat mimpi yang selama sebulan bikin galau itu terkabul. Aku malah ngehang. Jadi gak tau mau ngapa2in. malah jadi bengong. Masih mikir. Ini bukan mimpi kan? >.< 

aku lega, umi abi ku lega. Adek2ku bersorak karna itu artinya mereka jadi aku traktir. *hah, dasar bocah2. Tapi, syukurlah ya Allaah.. alhamdulillaaah.. Alhamdulillah, Allahu Akbar! Akhirnya aku bisa melihat senyum bangga dari orang tuaku.. 

terima kasih, buat semua motivator yang selama ini menyemangatiku, ngebakar aku dengan apinya masing2. Umi abi, guru2ku, teman2 seperjuangan.. senior2ku. semuaaa.. ini juga tak terlepas dari orang2 sekelilingku yang memberiku semangat dan doa. Syukran ‘alaikum! >.< 

BIOLOGI UGM. Hah, mimpi itu sudah bisa aku lihat sekarang. Satu langkah lagi aku maju untuk menggapai mimpi yang sebenarnya. 



hei, syukran untuk semuanya. Api-mu yang selalu membakarku selama ini. Akhirnya aku bisa menggapai langit itu.. seperti pesanmu dulu. Menggapai langit.. :)

hari2 selanjutnya akan terasa sulit. Belum lagi masalah biaya yang masih buram. Tapi aku yakin, kalau memang ini jalan yang Allah pilihkan untukku, maka di jalan itu aku akan menemukan kemudahan. Terima kasih abi.. yang rela pontang-panting kesana kemari untuk mengumpulkan biaya itu. Aku pengen nangis rasanya. mengingat beban beliau yang berat, menanggungku yang akan kuliah di luar, dan menanggung sekolah kelima adekku. Beliau yang selalu ikhlas. Beliau yang selalu berusaha untuk anak2nya. Ya Allah, kuatkanlah punggung beliau, hati beliau, agar kuat menanggung beban itu.. 

dan untuk umi. Syukran atas doa2 umi selama ini, hingga akhirnya, doa kita terkabul. :) dukungan moril, juga segudang pesan2 yang kadang mungkin aku acuhkan. Maafin teteh mi.. >.< 

biologi UGM. Mulai saat ini, disini lah aku akan memulai langkah baru. Disiinilah, aku akan mulai lagi mengukir cita2. Dan disinilah, saat aku harus serius merajut masa depan. Harapan umi abi, juga orang2 sekitarku yang mendoakanku, tak boleh aku sia2kan. Ini amanhan besar. Dan semoga aku kuat menjalani amanah ini dengan baik.

jogjaaaaaaa! :D 

*alhamdulillaah.. >.< Read More »»

Jumat, 17 Juni 2011

Ya, Chef!

Ya, chef!


Wii.. belakangan ini aku kenak demam pasta! ini gara2 film ‘pasta in love’ nih… chef choi hyun wook! karakter chefnya aku sukaaaa *ups, jangan mulai zhr! =.=
Karna ini film ceritanya seputar dapur, dan pasta.. tentu aja banyak jenis2 pasta n soal dapur yang di tampilkan dan di bicarain dalam film itu. aku jadi ngilerrr…

chef choi hyun wook!

koki-koki didikan chef hyun wook. *aku bakal nyusul juga ntar :D


udah gitu, belakangan aku juga suka nonton acara “master chef” yang ada di tv. Aku jadi kepengen banget bisa masak bareng chef terkenal, masak masakan2 sulit yang cuma koki2 hebat bisa bikinnya, kayak pasta misalnya. atau bisa nyaksiin langsung seorang chef masak! Trus diajarin, gimana caranya masak ala2 chef gituuu…~~

Misalnya….

“zhr… megang wajan itu yang benernya gini…”
> ya, chef! *mukaku berseri2. chefnya baik banget >_< 


“zhr…, saus ini harusnya meresap ke pastanya…” 
>ya, chef! Biar zhr ulangi lagi… *haduh, ternyata susah bikinnya.. =.=

“zhr…. Daging yang bagus itu daging yang kayak gini, segar, tapi ga banyak darahnya..”
>ya, chef! *hweleh, ternyata milih daging aja ribet.

“zhr! Mau sampai kapan pastanya di masak?? Kalau kelamaan nanti bisa ngembang!”
>akh! Ya, chef! Maaf! >_< 

“hei, zhr! Ini kebanyakan lada! Ulangi!” 
>ya, chef! *hiii, kenapa sekarang chefnya jadi galak??

“Minyaknya jangan di tumpahin ke wajan, tapi di tuang. Di tumpahin ama di tuang itu beda!”
>ya, chef! Maaf, maaaaf >_< 


“ini pasta apaan?? Kenapa gak ada rasanya??! Ulangi!” 
>ya, chef! *panik nyari bahan baru. Zzzzzz….

“zhr! Udah berapa kali aku bilang megang wajan itu kayak gini! Mau sampai kapan di ajarin baru bisa ngerti, hah?”
>iya, chef! Maaf…
“aku tidak butuh maafmu, cepet kerjakan yang benar!”
>ya, chef! *dagdigdug, chefnya jadi galak pisan euy >_< 


“hei, kamu ini masak apa?? Makanan apa ini? mau membunuh chef ya??! Ulangi lagi!” 
>apa? Ulangi lagi chef? *meloyo semua badan..

“aku bilang ulangi, ya ulangi!”
>akh! ya, chef~~ *lemeslah semuaaa~~


*ngayal belajar masak pasta ama chef choi hyun wook yang galak2 tapi keren itu. Hadeeh, pasti seteres chefnya ngajarin aku =.= ckckck...

Hah, mungkin emang gak mungkin aku belajar masak sama chef. Yah, minimal… aku kepengen punya dapur keren kayak dapur2 yang biasa di pake para chef! *ngayal bangeett -.-a hahaa.

ini contoh dapurnya. kereeeeeeen >_<

subhanallah... betah dah, seharian di dapur juga kalo gini. hehe


Tapi serius ding, aku kepengen bisa masak macam2 pastaa… ngeliatnya, kayaknya pasta2 yang ada di film itu enaaaak banget. Beda ama yang pernah aku coba di PH ato tempat semacemnya, rasa pastanya biasa2 aja. Aku pengen bikin yang kayak di film ituuu… yah, soal rasa mah, belum bisa di jamin sih. tapi aku pengen nyobaa >_< setidaknya, walau gak hebat masak, tapi aku suka masak di rumah. Latihan jadi ibu rumah tangga yang baik ceritanyaa.. *halah… 


heheh. 

ibuku bilang, nenek uyutku bilang… *jadi intinnya ini wejang2an dari nenek uyutku. perempuan itu, walau nantinya punya pembantu, teteeeep harus bisa masak. Gimana2 juga, pastinya suami itu kepengen masakan buatan istrinya sendiri. Masak ntar, lebih hebat pula pembantu dari pada istrinya? Mau di lariin pembantu tu suaminya?? *tentu aja, aslinya pake bahasa sunda, n aku terjemahin seadanya. hehe

Wesss, berat kajian euy. Aku belum cukup umur. Haha. 

Tapi, aku setuju ama nenek uyutku. Walau di zaman sekarang, bukan zamannya lagi perempuan itu kerja di dapur, tapi tetap harus bisa menguasai dapur. Lebih bagus kan? Jadi wanita karir misalnya, yang bisa ngerti tetek bengek soal dapur. Jadinya ga di mainin ama pembantu. *itu juga kalo ada pembantuu… di rumah aku mah, tiap anak gotong royong! Punya tugas masing2. maklum, pasukan di rumah lumayan banyak. Heheh. 

Ah, kembali ke chef tercinta dan pastanya.. *eh? 
Mimpi itu kan boleh toh… siapa tahu gitu, suatu saat aku bisa kenal dengan chef2 tersohor. Kayak chef marinka yang ada di master shef misalnya. Yang bisa di ajakin masak bareng. Yang bisa ngajarin masak. Gimana2 juga, aku suuukaa masak! :-* 
[amiin.amiin] 

Ini gambar2 pasta yang bikin aku ngedadak ngidam *halah… semoga ada waktunya aku bisa bikin yang ginian >_<


orang itali biasanya make daging babi. hiiiyy.. kita ganti ama daging ayam! :D


yang ini enak banget kayaknya >_<




*Ntahlah gimana dengan eloh,eloh… yang jelas, gueh ngileeerrr banget liat pasta2 ini! >_<
Read More »»

Kamis, 16 Juni 2011

aku kembaliiii :D

Tadaaa… :D

walaah. Sudah lama tak ngepost di blogku tercinta ini. banyak alasan yang membuatku sempat berhenti ngeblog. Bahkan sempat ngehapus blog ini. tapi sekarang, aku kembaliiii! :D hmmhh… sudah banyak cerita yang terlewat ya? Mulai dari cerita melewati ujian akhir nasional, hari perpisahan, hari kelulusan yang warna-warni, hari pengumuman hasil pmdk yang bikin aku nangis dalam hati [hiks. Belum rejeki], hari yang menegangkan sekaligus melelahkan disaat ujian masa depan berlangsung, dan sampai sekarang! Hari-hari dimana aku jadi pengangguran…

haha, tak terasa sekarang udah bukan anak SMA lagi. Sudah besar ternyata ya.. tapi teteeep aja, sampai sekarang mamiku (jiaah, sok2 manggil mami -.-“) bilang, “teteh ini udah bukan anak SMA lagi tapi kelakuan tetep aja kayak anak2...” hah, emang udah besar sih… tapi aku memang merasa belum bisa ‘dewasa’. *maafin teteh mii… masih jadi anak yang nyusahin. Hiks.


hari2 terakhir sekolah, berfoto ama wali kelas tercintaa...

hari terakhir sekolah, telaaat, belum boleh masuk kelas. kenak hukum bersihin wc. *eh, sempet2nya berfoto =.=



Ujian akhir nasional~~~
kecewa, ya. Aku sangat kecewa dengan hari ujian akhir nasional. Bahkan beberapa hari sebelum itu. yah, aku juga bukan manusia suci yang tak berdosa. Bukan makhluk tuhan yang sempurna. Bukan orang hebat yang bisa mengerjakan ujian dengan baik. Aku ngerti kok, kecemasan teman2ku saat menghadapi ujian itu. takut gak lulus, takut mengulang masa SMA tahun depan, dan terlebih lagi, takut menanggung malu. Aku ngerti, sangat mengerti. Aku juga bukan orang pintar yang bisa dengan tenang mengisi soal demi soal saat ujian. Siapa yang gak cemas menghadapi ujian?? Siapa yang gak takut kalau gak lulus? Siapa??

hah, rada emosi hari itu. aku ga bisa mengerti dengan teman2ku yang bersepakat membeli kunci jawaban. Bahkan mereka2 yang tak pernah absent dari juara 10 besar di kelas, bahkan di sekolah! Apa lagi yang mereka takutkan coba? Otak udah pinter, pas ngejawab soal udah lancar, bahkan bisa mengajarkan teman2 yang lain… kenapa masih ikut2 beli kunci juga? Begitu juga mereka yang bernasib sama denganku. Yang bakal ngeblank ngeliat lembaran soal. Kenapa mereka menggantungkan nasib pada kunci jawaban? Siapa tuhan mereka sebenarnya?? Hiks…

hari itu aku menangis sendiri di bawah meja kelas. Baruuu aja, kita semua saling salam2an minta maaf, selesai acara muhasabah dengan guru2. kenapa selesai itu malah jadi gini? Apa artinya air mata tangis kita tadi coba? Hufhh… aku menyayangi mereka. Sangat. Mereka sudah seperti saudara sendiri, keluarga lain setelah keluarga di rumah. Waktuku lebih banyak habis bersama mereka dari pada di rumah. Dari pagi sampai sore, bahkan les pun bertemu mereka. Di rumah hanya untuk istirahat. Aku sedih, karna tidak bisa berkata apa2 saat mereka membuat kesepakatan untuk itu. aku sedih, karna tak bisa mengajak mereka ke jalan yang seharusnya. Aku sedih, karna aku terlalu lemah di hari itu.

”jangan munafik. Ini semua juga demi kebaikan kita bersama. Dari dulu, senior2 kita juga udah beli kunci. Kita malahan udah telat. Kelas2 lain, bahkan sekolah2 lain, udah pada beli duluan. Setidaknya ini cuma buat meluluskan kita aja. Ini demi kebaikan kok!” satu suara yang menohokku yang menyemangati teman2 lain untuk patungan beli kunci yang harganya mahal itu. hah, duniaa… kau pasti sudah muak dengan tingkah manusia sekarang! Orang2 tau tapi tak peduli, orang2 mendengar tapi pura2 tuli, orang2 melihat tapi sengaja membutakan mata. Kita sama2 tahu kan? Sulit sekali mencari yang halal dan jujur itu. Sekali lagi, yaa… aku bukan orang suci. Tapi, aku hanyalah orang yang berusaha meniti kesuksesanku dengan kejujuran. Ujian kesuksesan apa pun itu. tapi rupanya, kata2 jujur semakin tabu di usia dunia yang semakin renta ini. kejujuran semakin terdengar asing. Hari gini masih jujur? Plissss deh! *hiks

Tak apa… aku berharap Allah masih meberi hasil yang baik untuk mereka. Aku berharap Allah masih menjaga mereka, memaafkan mereka, menunjukkan cara yang benar dan ahsan untuk sukses itu kepada mereka. Menaungi mereka, di langkah mereka selanjutnya. Hanya do’a? ya… dan inilah selemah2nya iman.. T_T

Tapi, Alhamdulillah… masih ada yang ingin berjalan bersama denganku. Kami berusaha untuk saling kuat. Ayolah, ini hanya ujiaaan… mana bisa kita lulus kalau Allah tak mengizinkannya? Kita hanya perlu berusaha dengan redhoNya kan? Janji Allah itu pasti. Allah pasti akan memenuhi janji, setelah kita berjuang di jalanNya, untukNya, dan hanya berharap redhoNya, bagaimana hasilnya yang kita dapat bakal gak manis? Pasti hasilnya berbuah lebih manis daripada yang kita inginkan. Kami menyemangati diri masing2. dan, terbukti, hasil yang kami dapat sangatlah manis…

Hari perpisahan…
Yah, lupakan yang telah berlalu. Kini saatnya aku rehat sejenak setelah kepala nyut2an menghadapi ujian akhir. Hari perpisahan… itu artinya aku harus pakai kebaya! Wadoh… sesuatu yang sangat tak biasa untukku. Ladiesnya pake kebaya, sedangkan yg gentleman nya pake jas. Wow, kami ngedadak tua hari itu. haha. Aku juga, -yang pendek ini- ngedadak nambah beberapa centi karna sepatu hak tinggi. Aku jadi bergumam, oh, gini ya jadi orang tinggi? Senangnyaaaa XD haha, ampun dah. padahal cuma nambah 5 centi, disaat yg lain pake yang 7 bahkan ada yg belasan =.=” [pasti sakit banget tuh kaki]. Tapi syukurlah, hari itu sangat indah. Udah jarang menikmati waktu bersama teman2. buku2 semuanya, kami singkirkan dulu sejenak dari pikiran kami. It’s show time! Kami asyik menyaksikan acara2 yang di sajikan junior2 di sekolah..

Hari kelulusan! Tadaaaaa \n_n/
Alhamdulillaaaah, Alhamdulillah ya Allah… >_< Allah meluluskan sekolahku seratus persen! Alhamdulillah… :D dan hasil yang aku dapat, ternyata lebih bagus daripada yang aku harapkan. Aku Cuma pengen minta lulus aja, itu udah cukup. Tapi Allah memberikan aku nilai yang cukup memuaskan. Walau tetep aja, di banding teman2 yang lain nilaiku masih di golongan bawah. Tapi bagus juga kok. Boleh kan? Sedikit berbangga… ini nilai jujur! Hehehe… aku bersorak sorai dengan teman2 yang sama2 berusaha jujur di saat ujian. Kami mendapatkan apa yang kami harapkan. Semoga, ini bisa jadi langkah awal kesuksesan kami. Torehan kesuksesan kami, yang nantinya di ikuti dengan torehan2 lain. Amiiin… :D 

ya Allah…. Syukran! >_< 
ckckck... :D


Setelah itu, tentu saja. Aku masih harus fokus menghadapi ujian masa depan tahap awal yang sebenarnya. SNMPTN! Hiiiy.. entah kenapa merinding aja ngeliat kalender yang menunjukkan tanggal yang semakin dekat. Padahal otak udah mulai mumet, perutku udah mulai mules, jari2ku udah mulai pegel. Bosan gilaaaaaaa ngeliat tumpukan soal! Huffh. Padahal gak juga semua soal aku jawab. Tapi.. yah, beginilah… semoga usahaku yang segini pun bisa bernilai bagus :) doa yang di perpanjang, tahajud yang di perlama, dhuha yang di giatkan.. *ngebujuk Allah ceritanya nih? Heheh.. 

Pas di hari ujian, aku rada2 kesel karna kebagian tempat ujian yang kurang kondusif. Di aula sebuah universitas! Cuma di kasih kursi, gak ada mejanya. Udah gitu, kursinya rada tinggi lagi, aku yang pendek ini jadi gak bisa napak ke lantai. Yah, ini dia yang namanya takdir.. hehe. Hari pertama, entah kenapa aku gemetaran. Dari kaki, tangan, jantungku juga susah di kontrol. Padahal udah di wanti2 sama umi dan abi di rumah, jangan stress! Jangan tegang! Tapi rupanya di lapangan, gak semuanya berjalan dengan lancar. Aku yang ujian Cuma di alasin papan abo, trus kakiku yang jadi penyangganya, pas gemeteran, aku jadi kesulitan ngisi lembar jawaban. Sampai waktu habis, tapi belum juga semua ljk aku lingkari. Tapi syukurlah, abang2 pengawasnya waktu itu berbaik hati memebriku waktu untuk menghitamkan jawaban yang belum aku hitamkan. *kasian beliau mungkin, ngeliat aku yang bergetar hebat. Keliatan banget soalnya. Ckckck… Tak apalah, semoga ini juga bagian dari yang harus aku lalui untuk bisa duduk di bangku universitas yang aku idamkan. Amiin ya Allah… :) 

Dan sekarang… yah, sekarang. Aku kenak cacar! *Wooo… Alhamdulillah lagi, aku kenaknya sekarang, saat ujian SNMPTN itu telah berlalu. Adek2ku udah pada kenak duluan pas aku ujian soalnya, jadi sejak sebulan sebelum ujian virus cacar udah mulai menghuni rumah tercintaku. Sempet disaranin ngungsi juga ama temen2. biar ga kenak pas ujian, kan lebih sulit lagi kalau kenak pas ujian… tapi syukurlah, Allah yang Maha baik memberiku sakit ini sekarang. Aku jadi tinggal menikmatinya. Hehe. Sekarang udah lebih baik, masa2 yang lebih sakitnya udah berlalu beberapa hari lalu. Semoga, lagi2, ini pertanda baik untukku.. dilulusin di pilihan pertama SNMPTN misalnya… *huu, ngarep. Hehe. Boleh dong? :) 

masa-masa pengangguran~~ Mudah2an bentar lagi masa2 nganggur ini usai. Aku bisa jadi mahasiswa di univ yang sekarang aku impikan. Ikut ospek, sibuk dengan kegiatan kuliah, yang katanya gila karna laporan2 yang sekarang belum aku ngerti, hehe. Tapi… ada tantangan dari ortu yang menghantuiku saat kuliah nanti… huwaa. 
beliau bilang, kalau pengen kuliah jauh dari rumah, aku harus bisa cari uang sendiri. Maksudnya, yah, ngapain kek gitu. Ngajar les, ngajar ngaji, yang jelas bisa punya penghasilan juga. Atau gak, bakat nulis –yee, kata beliau aku berbakat! Senangnya hati :D- aku harus bisa ngasilin uang. Kirim karya2nyaaa! Abiku Cuma bakal ngebiayain pas tahun pertama aja. Tahun kedua dan seterusnya, aku harus berpikir sendiri untuk uang makan. “ini biar teteh mandiri… makanya, kalo gak mau, jangan kuliah jauh2.” Kata abiku. Hiks… teteh kan masih keciiil… ;( *halah.. 

Mungkin abi cuma nakut2in aja. Gak mungkin kan, beliau ngebiarin gadis kecilnya yang imut dan manis ini [huekkh.mules dah] mati kelaparan di negeri orang? Haha. Tapi gak papa ding.. aku juga harus mandiri. Pengen mandiri! Punya penghasilan sendiri pasti asyik! Aku juga pengen jadi dosen. Jadinya harus latihan ngajar kan? Target, bisa jadi guru les di rantau. Ah, mungkin ini hal simpel bagi orang. Tapi bagiku ini sesuatu yang bner2 bikin aku takut. Apa aku bisa?? Hiii >_< 

ini foto senior2 + temenku yg lulus pmdk di UGM! hoalah, mereka panasin2 aku dengan foto ini. nungguin, kapan aku nyusuuuul? >_<

yang jelas… aku harus lulus dulu! Ya Allah… luluskan hamba di pilihan pertama, UGM! >_< semoga memang itu yang terbaik menurutMu… amiiin, Ya Allah… 
Read More »»

Senin, 07 Maret 2011

adek kecilku

aku menatapmu dengan senyum bangga. Kau sudah besar ternyata. Adek kecilku yang dulu cengengnya minta ampun kini telah menjadi sosok yang gagah dan membanggakan. Piala yang kau genggam, sebagai awal dari masa depanmu yang cerah, telah membuatku benar2 sadar. kau tumbuh sebagai anak yang baik.

Kini, semuanya terasa terbalik. Dulu, akulah yang kau jadikan sebagai tameng saat takut berhadapan dengan teman2mu yang nakal. Dulu kau itu benar2 penakut. Aku masih ingat saat kau tiba2 melompat dan menabrakku karna takut dengan petir. Selalu ingin ikut kemanapun aku bermain, walau harus ikut2an bermain pemainan perempuan. Kalau aku main masak2an, kau yang jadi pembeli masakanku. Kalau aku main guru2an, kau yang menjadi muridnya. Atau kalau aku main dokter2an, kaulah yang jadi pasiennya. Haha… lucu rasanya mengingat dirimu dimasa itu.

Jauh berbeda dengan sekarang…

Kini, terkadang aku yang merasa minder menjadi kakakmu. Kakak dari seseorang yang dimataku hebat sepertimu. Kakak yang diumur 17 ini masih saja belum bisa kau jadikan tauladan. Justru aku yang harus banyak belajar darimu. Justru aku yang masih harus kau tuntun agar menjadi anak yang baik. Menjadi contoh bagi adek2 yang lain.



Kau benar2 menjadi orang yang hebat, dek. Bahkan sepupumu ingin sekali bisa menjadi orang sepertimu. Selalu bisa diandalkan orang tua, selalu membanggakan dalam pelajaran, selalu bisa menjadi panutan yang baik. Kau benar2 tahu bagaimana menjaga akhlak yang baik itu. terkadang… aku iri padamu, dek. Iri, kenapa aku juga tidak sebaik dirimu? Iri yang membuatku ingin terus memperbaiki diri. Terima kasih, dek…

abi umi bilang, malah aku yang bertingkah layaknya seorang adik didepanmu. Malah aku yang harusnya kau jaga. Malah aku yang membuat mereka lebih cemas ketika berada di luar rumah. Aku yang sekarang terlihat seperti anak kecil didepanmu. Haha… kita sudah bertukar posisi sekarang, dek…

aku bangga. Teteh bangga padamu, dek. Kau tumbuh sebagai calon pemimpin yang baik. Jalanmu kedepan masih sangat panjang, masih banyak prestasi yang bisa kau ukir dalam setiap pijakan langkahmu nantinya. Berjuanglah dek… walau aku, sebagai kakakmu kini jauh tertinggal darimu. Tapi karna kau laki2, kau memang harus terus berada didepanku. Berada didepan adek2 yang lainnya.

Adek kecilku sudah besar… tapi bagiku, kau masih tetap akan menjadi adek kecilku yang dulu. Tak akan berubah sayangku padamu, juga pada adek2 yang lainnya.
Walau tak pernah aku ucapkan, tapi aku akan terus menyayangimu, akan selalu merasa bangga memiliki adek sepertimu. terima kasih ya Rabb... telah menjadikannya sebagai adekku. :)

"adek kecilku" bareng adekku yang paling kecil


Read More »»

Selasa, 15 Februari 2011

Perdana dapet award!

Wewwh… senangnyaaa :D :D
Walaupun sebnernya zhr kurang ngerti apa makna di balik “mendapatkan” award(maklum, zhr masih pendatang baru di dunia blogging). Tapi zhr seneeeeng >_<

Ternyata, walau blog zhr ini biasa2 aja dan apa adanya, ada juga yang mengakuinya.. hehe.

Special thank’s! buat kak afifah amatullah.. >_<
 

Mudah2an, semangat menulis zhr semakin BERKOBAR! *walau skrg2 ini belum bisa menulis karna sibuknya menghadapi masa2 ujian snmptn dsb.
Ini perdana… mudah2an seiring berjalannya waktu, bisa dapet lagi *amiin… hehe



Okeh, jadi…
Award ini bakal zhr bagikan untuk sahabat2 tercintaa.. :

1. nissa
2. kak tiara
3. megaisme
4. kak lani

:D
mudah2an kita jadi lebih semangat untuk berkarya lewat blogging! ^^
Read More »»

Sabtu, 29 Januari 2011

open your eyes - maher zain

Open Your Eyes
Look around yourselves
Can't you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let's start question in ourselves
Isn't this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you're feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn't this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby's born
So helpless and weak
And you're watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we'll see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can't keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
الحمد الله
Alhamdulillah..
Read More »»

welcome home...

Malam yang tanpa bintang. Fira terpekur menatap gelapnya langit. Matanya menerawang jauh, jauh ke suatu tempat di sebrang pulau. Sesekali ia mendesah sambil tersenyum tipis. Mencoba untuk menguatkan hatinya. Ia pun bangkit dari duduknya di tepi jendela kamar. Meraih sebuah pena dan secarik kertas. Dan kembali duduk di depan meja belajarnya. Fira menulis sebuah surat…

Welcome home, are…


Bagaimana rasanya kembali menginjakkan kaki di kota kelahiranmu? Semoga kau bisa selamat sampai di depan rumahmu. Pasti kau akan merasakan suatu perasaan aneh saat pertama kali melangkahkan kaki di pekarangan rumahmu yang telah lama tak kau lihat. Rumah di Jalan Rambutan itu. Perasaan rindu…. Apa benar begitu??


Aku senang kau pulang. Dua bulan terakhir ini aku sering bertanya2 kapan kau akan pulang. Dan saat ku dengar kau akan pulang, entah bagaimana aku bisa melukiskan rasa senang ini.


Maafkan aku. Mungkin kau berpikir aku ini begitu egois. Ya, maafkan keegoisanku ini. Seenaknya saja mengatakan kalau kepulanganmu saat ini akan menjadi kesempatan terakhirku untuk bisa melihatmu.

Kau tahu? Betapa hatiku ini sebenarnya tak ingin mendengar ada kata “terakhir”. Haha. Tapi ternyata aku sendiri yang mengucapkan kata2 yang menusuk itu. Aku tahu, mungkin sulit awalnya bagimu untuk memahaminya. Tapi aku yakin, seiring langkahmu, kau akan mengerti.

Teruslah melangkah ke depan dan jangan menoleh lagi ke belakang. Siapa tahu, di depan sana, kita bisa bertemu lagi. Kalaupun tidak… kau pasti akan menemukan orang yang terbaik untukmu.

Aku merasa bodoh karna memaksa diri untuk bisa berjalan di jalan yang sama denganmu. Seharusnya aku tahu, kita memang harus berjalan di jalan kita masing2. belum saatnya kita berada di jalan yang sama. Aku penasaran, ada apa di ujung jalan sana. Benar2 penasaran. Tapi, untuk mengetahuinya, bukankah aku harus fokus terlebih dulu untuk menapaki jalan ini? Hingga nanti aku akan tiba di ujung jalan. Menemukan kebahagiaan yang hakiki. Begitu juga denganmu.

Selamat berjuang! Kita masih punya DIA yang akan selalu menuntun kita di jalan ini. Di jalan kita masing2. Semoga, kita masih diberi kesempatan olehNya untuk memperbaiki diri…


Jaga dirimu baik2. benar-benar kau harus menjaga dirimu baik2.

Are, terima kasih.
Are… selamat tinggal.

Fira

Fira menggigit bibir. Dengan hati yang mantap ia membaca ulang surat itu. Mendesah dan tersenyum tipis. Ia meyakinkan hatinya kalau inilah jalan yang benar untuk dia pilih. Berharap tuhan bisa mengampuni kesalahannya di waktu yang lalu. Tuhan yang maha pengampun…
Fira meraih telepon genggamnya, mencari nomor seseorang. Ia menekan tombol untuk menghubungi seseorang itu. Baru beberapa detik, seseorang diseberang sana sudah mengangkat telponnya.

“Say, thank’s ya!” ucap fira tanpa basa basi.
“hmm? Maksud kamu apa ni? Tiba2 bilang makasih. Hoo… lagi senenng yaa…” balas seseorang di seberang sana.
“hehe. Thank’s tar. Karna tari, aku sekarang bener2 ngerasa kuat.” Fira tersenyum. Bersyukur dianugrahkan seorang sahabat bernama Tari. Tari tertawa.
“hahaha. Gak seberapa kok yang aku kasih. Semangat yak! Kejar dulu cita2 kamu itu. Kalo udah kecapai, baru dah, kalo kamu mau baralek langsung juga gapapa. Hahaha.”
“heh, dasar…. Haha. Oke tar, sori ngeganggu belajar kamu… semangat!!”
“yep! Hayok! Semangaaat!”

Fira kembali mengambil surat yang baru ditulisnya. Melipatnya dengan rapi, dan memasukkannya ke dalam kotak. Surat itu tak akan pernah dikirimkannya. Hanya ia bisikkan kepada angin malam, dan berharap, angin malam menyampaikannya.

Tuhan yang maha pengampun… fira memejamkan mata. Berharap tuhan mau memaafkan kesalahan yang sempat ia perbuat.

“Ya Rabb, ampuni kami…”
Read More »»