Too many good things happen on september..
September. Tanpa terasa, bulan paling spesial bagiku ini akan
berlalu. Hari ini hari terakhir, sebelum oktober dengan segala ceritanya
menyambut. Aku ingin menikmati hari terakhir ini. sebelum september benar-benar
pergi, sebelum september kembali aku rindukan.
Telat mungkin, tapi tak apalah rasanya di ucapkan sekarang
juga. Toh, ini masih september, bulan
ini masih milikku. Happy birthday,
zahrah. Barakillah, semoga umurmu yang telah berlalu itu, tak berlalu dengan
kesia-siaan. Semoga waktumu, waktumu yang telah hilang itu, tak hilang tanpa
ada manfaat. Begitu juga ke depannya nanti. Jadilah orang yang bermanfaat bagi
orang-orang di sekitarmu. Jadilah lebih dewasa, jadilah lebih baik lagi. Yap,
jadilah lebih baik daripada sebelumnya.. :)
Jika ada yang bertanya, apa yang paling aku inginkan di usia
ini? aku akan menjawabnya dengan satu hal saja. Satu saja, tak banyak kok,
walau sudah pasti hal itu sangat impossible untuk dapat terwujud. Tapi itulah
yang aku inginkan saat ini. Kembali ke masa lalu. Kembali ke empat tahun lalu. Sebelum
aku memilih menginjakkan kaki ke sekolah paling favorit di kotaku itu...
Aah.. bukan berarti aku menyesali semua pengalaman yang aku
dapatkan dari sekolah itu. Bukan berarti aku menyesali semua persahabatan,
cinta, sedih dan tawa yang aku dapatkan dari orang-orang yang aku temui di
sekolah itu. Bukan. Sama sekali bukan. Justru karena semua hal yang terjadi
disana, semua orang yang aku temui disana, semua rasa yang aku dapatkan dari
sana, terlalu indah rasanya untukku. Hingga rasanya aku tak pantas mendapatkan itu
semua.
Hari itu, teman-temanku diam-diam menyiapkan
kejutan untukku. Kejutan yang sudah dapat ku reka sebelumnya. Haha. Ada yang
dengan polosnya mengatakan rencana itu, tanpa menyadari aku ada di dekatnya. Tapi
walau aku sudah menduganya, tetap saja, saat mereka bernyanyi dan membawakan
sebuah tart mini berhias lilin, aku menangis. Menangis di hadapan mereka semua,
dan mereka malah menertawaiku yang haru mendapatkan itu semua. “Umi, abi,
ternyata aku juga punya keluarga yang hangat di sini..” rasanya saat itu aku ingin
menyampaikannya pada ibuku. Terimakasih semuanya :)
Hah. Mungkin karena hari ini adalah penghujung september,
membuat aku menjadi lebih mellow dari hari-hari lainnya. September pergi.. ah,
yang benar saja. Kenapa september harus pergi?? Ditambah pula letihnya begadang
semalam yang belum terbayarkan, membuat aku berada dalam mood kurang baik di
penghujung september ini. seperti yang aku bilang sebelumnya. Too many good things
happen on september. Membuat aku merasa sedikit tidak rela berpisah dengan
bulan ini.
September yang begitu sibuk. Kuliah pagi, praktikum hingga sore, berkutat dengan laporan
semalaman. Siklus hidup seorang mahasiswa biologi semester tiga yang membuatku ‘eneg’.
Padahal ini baru bulan pertama kuliah, tapi letihnya, sibuknya, bukan main. Aku
jadi sering kumat belakangan ini. sering sekali. Tapi semakin sering, aku
semakin sadar. Allah begitu menyayangi aku, hingga kini. Aku bersyukur telah
dilahirkan di bulan September.. :’)
Bye, september. see you next year..
Read More »»