Aku masih ingat saat angin sepoi-sepoi menampari pipiku sore kemarin. Bersepeda sendirian di tengah lalu lalang keramaian jalan kaliurang. Sore yang sejuk. Sesaat aku merasa tak masalah dengan kesendirianku di sini, di kota ini. Saat teman karibku rata-rata sudah bercengkrama hangat dengan keluarganya masing-masing di rumah.. aku masih disini, masih melanjutkan langkah mimpi-mimpiku walau kini sedikit melambat.
Kata orang ini liburan.. hanya aku habiskan seharian di kosan, sendirian. Mencari kegiatan yang sebenarnya sia-sia. Bolak-balik di depan laptop, sedikit beres-beres kamar, menukar-nukar channel tv, dan kembali di depan laptop. Haaaah… adek-adekku di rumah, sedang apa mereka sekarang? Apa mereka merindukan hadirnya aku? Atau hidup terasa sama dengan ada atau tidaknya aku.
Iyalah.. aku kakak yang galak. Hehe. Mungkin adek-adekku juga butuh waktu untuk bisa tenang dari segala omelanku. Biarlah mereka tumbuh bebas, berlarian puas di gang2 rumah bersama anak2 lain. Bermain dalam imaji mereka yang tak pernah punya batas. Belajar dari alam sekitar yang akan membuat mereka sedikit demi sedikit mengerti kalau suatu saat.. mereka akan dewasa..
Ah.. andaikan aku punya doraemon seperti nobita. Ingin rasanya meminta mesin waktu yang mungkin bisa memutar semua kejadian yang terjadi dari awal. Aku ingin kembali ke masa lalu, menjadi kanak-kanak yang berimajinasi tinggi. Yang bisa terbang bebas tanpa takut terjatuh. Mengawali semuanya kembali, mungkin dengan cara yang jauh lebih baik.
Kata orang ini liburan.. yah, setelah dua minggu berjibaku dengan soal-soal ujian yang membuat penat kepala dan hati. Kini bisa terbebas sementara dari tuntutan memegang buku. Bisa rehat sejenak dari semua yang berbau “belajar”. bisa melahap film2 yang tak pernah sempat di tonton saat sedang kalut di dunia perkuliahan. Bisa mengobrol selama mungkin dengan taman-teman maya di fesbuk. Bisa bercerita panjang di blog.. hal2 yang, yah.. sekilas mungkin terasa menyenangkan. Namun ternyata membosankan.
Ayolaaah.. mungkin rasanya lebih baik rektor meniadakan liburan kali ini. Karena aku tak bisa pulang semester ini ke rumah di seberang pulau itu. haha, egois memang. Tapi aku benci sendirian tanpa ada kegiatan pasti, lama-lama hatiku bisa mati. Menatap dinding, bertanya.. “hei, kenapa kau menatapku?!”. Padahal dinding hanya diam membisu. Hah, benar kan! Aku butuh tempat pengungsian! Yang di dalamnya ada manusia, yang bisa aku ajak bercengkrama. Menemani liburanku yang kali ini benar2 membosankan.
“padaaaaaaaaaaaaang..!!”
Sesaat aku cemberut saat salah seorang seniorku yang sudah pulang kampung memanas2i ku lewat chatting. Hih, hobi banget bikin orang mupeng -__-“. Iya yah, penasaran kota padang seperti apa sekarang.. rumahku.. kamarku.. apa masih sama seperti dulu saat aku tinggalkan?
Ah, tak apa.. sudahlaah.. toh, ini memang resiko yang dari awal sudah wajib aku ambil. Kuliah di kota perantauan.. yang jaaauuuh jaraknya kata tetangga-tetangga rumahku. “kenapa jauh sekali kuliahnya?” aku masih ingat pertanyaan yang dilontarkan salah satu ibu2 sebelah rumah saat mendengar kabar bahagiaku itu. sekarang, aku jadi lebih memikirkan pertanyaan itu. iya yah, kenapa jauh sekali aku kuliah?
Aku, gadis kecil yang bahkan masih sering dianggap adek dirumah, walau aku anak pertama. Mengambil langkah jauh ini. Dengan mata yang masih kabur tentang masa depan. Fiuuh.. semoga lambat laun semua terlihat jelas dan pasti. Hingga aku tak lagi dihinggapi kegalauan yang tak berguna.
Aku sempat iseng, membuka album foto senior lama yang kuliah di kampus yang duluuuuu sangat ingin aku tempati. Melihat beliau dan teman-temannya berfoto dengan tawa lepas bersama jas hijau gelap(sebenarnya warnanya apa ya?) kebanggannya. Bagaimana kalau seandainya aku ada di antara mereka ya? Kampusnya tidak sejauh kampus aku sekarang.. mungkin kalau aku kuliah disana, saat ini aku bisa pulang kerumah karna biaya perjalanannya akan lebih murah. Padahal dulu aku sudah meminjam jas salah seorang teman yang sudah lebih dulu kuliah di sana. Memakainya dan berfoto dengan harapan suatu saat juga akan memiliki jas yang serupa..
Tapi takdir memang tak bisa di ganggu gugat.. karna jalanku sudah ditetapkan disini. Jalan yang Allah tetapkan untukku. Walau aku masih gamang, tapi aku sudah bisa merasakannya. Bahwa rencana Allah jauh lebih indah dari apa yang aku rencanakan.. aku disini, bersama jas kampusku (yang sampai sekarang aku masih bingung harus menyebut jas ini berwarna apa. Hehe) yang sangat aku banggakan. Ya.. jalanku disini. Jadi aku harus kuat!
Kata orang ini liburan.. yap, ini memang liburan! Tempat pengisian bensin untuk perjalanan jauh 6 bulan ke depan. Dan tempat pengisian bensin itu tak harus ada di rumah. Karena kemana-mana, aku selalu membawa rumahku disini, di hatiku.
Umi, abi, adek2.. sabar yah. 6 atau 7 bulan lagi mungkin, kita baru bisa bertemu.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar