Senin, 30 Juli 2012

aku takut

aku takut untuk kembali ke kota itu. aku takut kembali pada kota yang sebenarnya ramah, namun penuh dengan keterasingan. sendiri memijak tanah yang berbeda, sendiri menghirup udara yang tak sama. ya, sendiri walau tak benar-benar sendiri. aku tahu, sebenarnya disana aku punya lebih dari cukup sahabat yang mampu menjadi partnerku. yang mau menerima aku dan duniaku, aku dan lebihku, aku dan cacatku. mereka ada untukku, mau menemaniku melewati waktu yang dingin disana. tapi..

jika teringat pada beberapa orang itu..

aku kembali merasa sendiri. terkukung masa lalu yang terus berdenyut tak terlupakan. terancam masa depan yang tak pasti. mereka, beberapa orang itu, yang jika aku ingat namanya hatiku kembali merasa ciut. membuat semangat berkobar yang kugenggam mendadak padam. melumat semua ke-percayadiri-an yang susah payah aku bangun. mereka dengan perannya masing-masing. kadang aku berpikir, seandainya aku tak pernah mengenal nama-nama itu..

khusus untuk seseorang. ingin sekali rasanya aku mengucap terima kasih. karena telah berhasil membuat aku merasa tak punya apa-apa yang patut untuk dibanggakan. berhasil mengkerdilkan aku diantara orang-orang hebat yang sering ia sebut-sebut. seolah hanya cacatku yang tak bisa ia terima itu sajalah yang terlihat. selalu membandingkan aku dengan orang-orang yang pandai sekali memainkan topeng itu. topeng yang ia bilang, mampu membuat orang biasa menjadi terkenal. cih. aku benci dibanding-bandingkan! telingaku sudah terlalu panas mendengar semua omong kosongnya. biarlah aku tak masuk dalam dunia gemerlap yang seringkali ia bangga-banggakan itu.

aku merasa nyaman disini. bertemu sahabat-sahabat yang sudah layaknya saudara bagiku. mereka yang sama sekali tak pernah membuatku minder dengan segala keterbatasanku. justru membuatku tak sungkan untuk menjadi apa adanya. mereka yang bisa membuatku kuat menghadapi 'beberapa orang' itu..

huufh.. jika memang aku harus kembali.. sampai disana mungkin aku akan bergegas mencari tempat bersembunyi. tempat yang tak akan tersentuh oleh mereka. sembunyi sendirian menyelamatkan dunia kecilku. melindungi kobaran semangatku agar tetap bertahan. aku takut diriku akan mati dan berubah menjadi orang lain jika terus berada di dekat mereka. sebisa mungkin, rasanya aku ingin menghilang dari pandangan mereka..

#andai aku bisa mengajakmu pergi bersama, menjadi kuat bersama, menghadapi hari yang sama. kau seperti tongkat yang kokoh untuk kakiku yang rapuh. sandaran hangat untuk pundakku yang menggigil. denganmu, sahabat, mungkin aku tak akan lagi takut bertemu orang-orang itu.. yah.. andai saja..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar